Sinopsis Film Young Ones

Salah satu kebiasaan saya ketika menyaksikan sebuah film adalah tidak membaca plot-nya termasuk melihat trailer-nya. Saya membuat itu menjadi sebuah misteri dan membiarkan filmnya yang menceritakannya sendiri sampai akhir. Alhasil, terkadang film dengan cerita yang bagus akan memuaskan hingga akhir film. Sementara cerita yang sedang-sedang saja mungkin akan membuat mata lebih cepat lelah dan menunggu kapan film-nya akan berakhir. Di tambah lagi, menyaksikan film tanpa melihat terlebih dahulu jajaran pemainnya akan memberi penilaian negatif di awal film jika pemainnya sedikit kurang dikenali. Nah, itulah yang terjadi di film Young Ones (2014).

Sepanjang film berjalan, saya melihat karakter Flem ini kayaknya familiar lewat beberapa film. Sembari film berjalan dengan cerita yang agak suam-suam kuku, membuat konsentrasi menyaksikan film lebih sedikit ketimbang mengingat-ingat siapa karakter Flem dengan mata sok biru indah ini. Menjelang pertengahan film, baru ingat ternyata dia karakter Hank/Beast di film X-Men. Nah, dari pertengahan ke akhir film ini yang membuat saya menjadi semakin bosan. Tepat ketika karakter Ernest mati, jujur film jadi terasa kering. Sekering latar dalam film, saya juga menunggu kapan film akan berakhir.

Dalam film Young Ones (2014) ini saya tidak bisa banyak review. Anda bisa melihat sendiri kualitasnya di IMDb. Mau dibilang jelek juga tidak, dibilang bagus rasanya juga tidak pantas. Berikut Sinopsis dan Jalan Cerita Film Young Ones (2014).

Sinopsis Lengkap Film Young Ones (2014)

Di masa depan, air menjadi hal yang sulit untuk di cari. Ernest Holm (Michael Shannon) dan kedua anaknya Mary (Elle Fanning) dan Jerome (Kodi Smit-McPhee) kesulitan untuk menyuburkan kembali ladang pertaniannya. Ernest memiliki istri yang dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan di masa lalu. Sedangkan Mary, memiliki pacar bernama Flem Lever (Nicholas Hoult) yang kelihatan memiliki misi tersembunyi terhadap keluarga Ernest.

Untuk membantu pekerjaannya, Ernest membeli sebuah robot pengangkut yang dibeli dalam sebuah pelelangan. Tapi, pada suatu pagi Ernest mendapati robotnya menghilang tanpa jejak. Tak butuh waktu lama untuk mengetahui bahwa yang mencuri robot tersebut adalah pacar Mary, Flem. Ditengah perjalanan membawa robotnya pulang, Flem tak sengaja membunuh Ernest. Tentu saja Flem bersaksi palsu atas kematian ayah Mary. Tapi berbeda dengan Jerome, ia tak menerima kematian ayahnya semudah itu.

Tak lama setelah kehilangan sang ayah, Mary bersedia dinikahi Flem. Bersama Jerome, ketiganya tinggal seatap sambil mengurus ladang yang ditangani oleh Flem sendiri. Setelah itu, muncul kabar yang mengatakan robot pengangkut telah ditemukan di kota. Jerome pergi sendiri menemui orang yang menemukan robot tersebut. Dari situ Jerome baru tahu rahasia kematian ayahnya yang disebabkan oleh Flem melalui rekaman sensor si robot pengangkut.

Sambil menunggu waktu yang tepat, Jerome akhirnya bisa membalaskan dendam kematian ayahnya di tempat yang sama. Meski begitu, Mary tak tahu dengan nyawa Flem berakhir di tangan adiknya sendiri.

Mary : "Boy or girl ?"


0 komentar:

Post a Comment