Sinopsis Film Alita: Battle Angel + Review


Suatu ketika Dr. Ido (Christoph Waltz) mencari barang rongsokan dari pembuangan sampah besi, kegiatan yang ia lakukan setiap hari. Ia lalu menemukan sebuah robot buangan yang berasal dari robot perang dimasa lalu. Dengan keahlian yang Dr. Ido miliki, ia kemudian berhasil menghidupkan robot tersebut.

Dr. Ido menamai robot yang ditemukannya itu dengan Alita (Rosa Salazar). Bukan tanpa alasan, sebab Alita adalah nama anaknya yang tewas terbunuh dimasa lalu. Oleh sebab kematian itu, Dr. Ido harus berpisah dengan mantan istrinya Chiren (Jennifer Connelly).

Alita yang baru mengenal dunia, berusaha kembali mencari jati dirinya yang terhapus di memory-nya. Dari perjalanan mencari jati diri, ia mengenal Hugo (Keean Johnson). Dan sedikit demi sedikit mengetahui masa lalu yang ia tahu lebih besar dari kenyataan sesungguhnya.


Yap, bisa dibilang nama James Cameron sebagai produser maupun penulis memang menjadi daya jual buat film ini. Dan harus menunggu sampai bertahun-tahun untuk menggarap film ini sejak beberapa tahun lalu. Terbukti dari film Alita yang memang dari efek CGI bisa dibilang bukan kaleng-kaleng. Mirip dengan Ready Player One yang penuh unsur fantasi.

Namun sayangnya Alita: Battle Angel diawali dengan cerita yang disusun dengan kikuk. Seolah alur yang disampaikan terasa terburu-buru. Bagi penggemar asli Alita dari sejak manga atau anime, cukup kelihatan jika film ini memang harus cepat memperkenalkan banyak karakter dalam satu waktu. Efeknya tentu saja ada pada jalan cerita yang jatuhnya tidak terlalu istimewa.

Ditambah dengan Alita yang berduet dengan Hugo menambah daftar panjang bahwa chemistry antara mereka benar-benar canggung. Ada paksaan yang disengaja untuk menjalin hubungan mereka sedemikian instan. Selain kisah cinta ini, karakter Alita harus bertanggung jawab atas setumpuk subplot penting seperti ketika dia harus menjadi Hunter-Warrior, memulihkan ingatannya atau ikut permainan Motorball dan masih banyak lagi. Dan tentu semua itu tidak cukup mapan untuk menjadi adegan fantastis dalam satu film.

Karakter yang seharusnya penting seperti Dr. Ido sebagai Hunter-Warrior tak terlalu tajam pedalaman karakternya. Dan beberapa Hunter-Warrior lain seperti Zapan yang diperankan Ed Skrein dan beberapa nama lainnya. Tak mendapat porsi yang layak. Terutama Chiren yang diperankan Jennifer Connely.

Film ini cukup menghibur untuk film action yang menyenangkan, tapi dibeberapa bagian, scene action itu justru bikin ngantuk. Alita: Battle Angel punya sisi heroik yang menarik tapi saya rasa tidak cukup karena ketidakkonsistenan dalam jalan cerita dan karakter.

Saya ingin netral di tengah-tengah, tapi jujur lebih condong ke sisi negatifnya. Film ini menyajikan unsur fantasi yang menghibur, tapi unsur menghibur itu justru tak ada artinya juga jika tak kompeten dalam apa yang diinginkan penonton pada umumnya. Itu sebabnya film seperti Ready Player One atau Kingsman atau John Wick berhasil dari segi hiburan dan cerita, tapi film ini tidak. 4/10




Plot Keywords: based on manga | adaptation | cyborg | space station | dystopian future
Taglines: Her Time is Now.
Genres: Action | Adventure | Romance | Sci-Fi | Thriller
Certificate: PG-13
Watching Date: 7 February 2019 (USA)
Production Co: Twentieth Century Fox, Lightstorm Entertainment, Troublemaker Studios

0 komentar:

Post a Comment