Sinopsis Film Mortal Engines + Review
Setelah era perang nuklir berakhir, manusia yang berhasil bertahan hidup dipaksa membangun kota mereka di atas roda berjalan. Hal itu berlangsung selama ratusan tahun lamanya. Beberapa kota besar harus menjadi kota pemangsa untuk tetap hidup dengan memangsa kota kecil yang memiliki sumber daya lebih.
Di tengah hiruk mesin yang terus menderu, adalah Hester Shaw (Hera Hilmar) yang memiliki dendam atas kematian ibunya kepada Thaddeus (Hugo Weaving). Thaddeus Valentine adalah seorang visionari kejam yang menginginkan senjata nuklir quantum kembali dibangun. Dengan itu ia akan memiliki kekuasaan di seluruh dunia.
Hester lalu dibantu Tom (Robert Sheehan) dan Anna Fang (Jihae) untuk menghentikan rencana jahat Thaddeus.
Tak butuh waktu lama bagi Mortal Engines menyuguhi penonton dengan babak action yang beda dari biasanya. Hampir mirip dengan Mad Max Fury Road tapi dengan skala yang lebih besar. Tapi soal tema post-apocalyptic pastinya sama juga.
Tau tema post-apocalyptic?
Itu loh cerita yang memungkinkan kalau masa kita sekarang ini adalah masa purba. Dimana perang, bencana alam atau sejenisnya yang menghancurkan dunia dan memaksa manusia yang selamat hidup dalam cara yang berbeda. Seperti itu Mad Max tadi, atau Maze Runner, Divergent bahkan film animasi seperti Up dan masih banyak lainnya. Dan terbaru yang mengangkat tema post-apocalyptic dari garapan produser Peter Jackson ini adalah Mortal Engines.
Tentunya mendengar nama Peter Jackson mengingatkan kita akan film kece macam The Lord of the Rings, The Hobbit ataupun King Kong. Jika memang nama Peter Jackson bertujuan menjual film ini, tentu itu sedikit berhasil.
Film ini sebenarnya memiliki plot klasik, cukup predictable untuk sebuah film Sci-Fi. Dengan pembukaan yang memberi ekspektasi tinggi, tak cukup mampu mempertahankan vibrasinya yang menjanjikan. Bagaimanapun juga, sebuah film memiliki energi dari ceritanya yang menarik. Dan Mortal Engines tak cukup berhasil akan hal itu.
Terlepas dari hal itu, jajaran pemainnya juga memiliki peran yang stabil dan terbagi rata. Terkhusus untuk Hester Shaw yang diperankan Hera Hilmar tak cukup lama mempertahankan status wanita misteriusnya lebih lama seperti yang dijual di trailernya. Makin jauh, kisah kelam masa lalunya diperlihatkan dengan singkat tapi padat.
Plot yang dimiliki Mortal Engines dibawah kendali sutradara Christian Rivers memang padat dan terkesan jalan terus tanpa ada jeda. Dengan premis yang klasik, Mortal Engines tetap mampu memberikan pengalaman tontonan yang luar biasa mengagumkan. 8/10
Plot Keywords: machine | based on young adult novel | epic | post apocalypse | steampunk
Taglines: Some scars never heal.
Genres: Action | Adventure | Fantasy | Sci-Fi | Thriller
Motion Picture Rating (MPAA)
Rated PG-13 for sequences of futuristic violence and action
Watching Date: 5 Desember 2018 (Indonesia)
Production Co: Media Rights Capital (MRC), Scholastic Productions, Silvertongue
Taglines: Some scars never heal.
Genres: Action | Adventure | Fantasy | Sci-Fi | Thriller
Motion Picture Rating (MPAA)
Rated PG-13 for sequences of futuristic violence and action
Watching Date: 5 Desember 2018 (Indonesia)
Production Co: Media Rights Capital (MRC), Scholastic Productions, Silvertongue
0 komentar:
Post a Comment