Love (2015)

Sinopsis Film Love

---

---

Saya melihat sebuah film datar yang berlangsung selama dua jam lebih, dimana cerita yang dimiliki tidak menarik, tak ada ketegangan, drama yang kurang, peran yang biasa saja dan karakter yang kurang menarik. Point pentingnya ada pada 30 menit awal, inti ceritanya ada disitu dan ketika yang menonton tidak fokus di menit awal tadi, maka penonton akan kehilangan arah cerita.

Hal ini terjadi karena gaya shoot menggunakan alur bolak balik yang intens dan terkesan cepat. Menurut saya gaya ini adalah sesuatu yang baru. Setelah satu jam berlalu, kesan yang terjadi adalah cerita yang berputar disitu itu saja. Tidak kemana-mana, dan tidak ada pengembangan cerita.

Seperti menonton film porno

Saya tidak ingin munafik, saya tidak benci adegan seks dalam film. Tapi bukan berarti adegan seks yang terlalu berlebihan dalam film harus menjadi sesuatu yang diutamakan. Saya merasa film ini tidak layak untuk menempatkan adegan seks yang terlalu lama dan sering.

Seperti yang saya ulas sebelumnya, inti cerita berada di 30 menit awal. Penambahan 30 menit mungkin menjadi cerita dan pengembangan karakter yang cukup. Tapi menjadikannya dua jam dan ditambah adegan seks setiap sepuluh menit menurut saya itu sesuatu yang terlalu berlebihan. Kenapa sekalian tidak membuat film porno saja?

Plot hole yang membingungkan

Sekarang untuk ulasan yang sebenarnya. Cerita yang dimiliki film ini terbilang sederhana. Tapi karena alur ceritanya berputar dengan cepat, sehingga menimbulkan plot hole yang tak pernah terjawab hingga film berakhir.

Itulah yang terjadi ketika saya selesai menonton film ini, banyak timbul pertanyaan di sepanjang film dan hal itu tak pernah bisa terjawab meski saya menontonnya hingga dua kali. Jujur saja saya tidak merekomendasikan film ini kecuali hanya untuk menikmati adegan seks 3D-nya. 4/10.

---

---

Pria Amerika bernama Murphy (Karl Glusman) yang tinggal di Paris untuk belajar membuat film. Di Paris ia mengenal Electra (Aomi Muyock), seorang gadis labil. Dimana Murphy mulai menjalin hubungan penuh seksual dan emosional dengannya.

Suatu malam, Murphy bertanya tentang fantasi yang ia ingin lakukan pada Electra. Electra pun menjawab, "Berhubungan seks dengan gadis lain, bertiga bersama dirinya".

Entah kebetulan atau tidak, mereka lalu mengenal gadis yang baru tinggal dekat apartemen mereka, namanya adalah Omi (Klara Kristin). Seperti fantasi yang mereka inginkan, mereka melakukan threesome bersama Omi. Dan tanpa segan Murphy melakukannya atas dasar keinginan Electra.

Tetapi sekali waktu, Electra berhubungan seks dengan seorang pria. Sehingga membuat Murphy cemburu dan tak terima. Disini sifat egois Murphy muncul, ketika ia dengan seenaknya berhubungan seks dengan beberapa wanita, sedangkan ia tak ingin Electra melakukannya dengan pria lain.

Electra mulai jenuh dengan sifat Murphy, sehingga pada suatu ketika Murphy tak sengaja menghamili Omi. Ketika menerima berita itu, Electra seketika berubah dan membenci Murphy. Meski Electra telah menghilang entah kemana, Murphy masih mencintainya dan berharap selalu mendengar kabar Electra serta bisa menemuinya lagi.

---

---

Electra : "You're a very sweet neighbor."

---

---

---

---

Share on Facebook Plus on Google+