Sinopsis Point Break


Setelah meninggalkan pekerjaannya sebagai pengendara Cross, kini Utah (Luke Bracey) memutar balik tujuan hidupnya dengan menjadi seorang agen FBI. Tapi meninggalkan kehidupannya dari seorang atlet olahraga ekstrim justru tidaklah semudah itu. Sebab ia mendalami sebuah kasus dimana sekelompok perampok menjalankan aksi mereka dengan cara yang sangat ekstrim.

Kelompok tersebut dipimpin oleh Bodhi (Edgar Ramirez). Berbekal kemampuannya sebagai mantan atlet olahraga ekstrim, Utah meminta kepada atasannya untuk menyamar dan menyusupi kelompok tersebut agar bisa membongkar sindikat dan identitas setiap pelakunya.

Meski dibantu oleh agen Pappas (Ray Winstone), Utah tak semudah itu bisa berbaur dengan kelompok Bodhi. Ia harus menjalani serangkaian atraksi berbahaya yang menantang nyawanya agar bisa diterima oleh Bodhi, terutama rekan-rekan lainnya yang merasa sulit menerima kehadiran Utah.

Kecuali salah satu rekan Bodhi yang satu-satunya seorang wanita bernama Samsara (Teresa Palmer), karena secara cepat Utah tak bisa menahan godaan akan Samsara sehingga sempat membuat dirinya terlupa bahwa ia sedang dalam penyamaran.


Cukup yakin saya ingin mengatakan kalau film remake Point Break ini tak seperti yang saya harapkan. Bagi sebuah film yang bertajuk remake, mungkin PR yang paling sulit adalah menjadi lebih baik dari versi original-nya. Sayangnya film ini benar-benar gagal memenuhi ekspektasi sesederhana itu. Yah saya katakan sederhana, karena mengingat teknologi dan CGI sekarang justru lebih canggih dibandingkan saat pembuatan original-nya.

Awalnya saya benar-benar tertarik dengan film ini, setelah durasi berjalan dan justru membuat saya cukup kecewa. Karena hanya butuh sekitar 20 menit untuk menghilangkan minat saya pada Point Break. Alasannya?

Selain cerita yang klise, generik dan plot yang dapat diprediksi, film ini juga hanya sekedar memperlihatkan atraksi dan adegan ekstrim yang terlalu dipanjang-panjangkan. Saya suka adegan ekstrim, tapi ketika atrakis terlalu lebay dan lebih monoton dari biasanya, disitu kadang saya merasa sedih bosan dan kehilangan minat.

Selain itu, cerita film terlalu fokus pada karakter Bodhi, yang mana seolah lupa dengan karakter Utah atau adanya Teresa Palmer sekalipun. Sehingga si Palmer ini hanya biang cameo dan mati tak berkesan di pertengahan film. Kesimpulannya, tak ada pengembangan karakter yang terlalu signifikan di Point Break.

Singkatnya, film ini dikemas dengan label action yang justru adegan action-nya sendiri terlalu berlebihan sehingga terlihat membosankan. Akhirnya mengelabui penonton seperti saya (jangan harap Anda juga) menjadi tertarik menontonnya. Sayangnya itu hanya strategi usang dengan mengangkat nama Hollywood dan CGI untuk menarik banyak penonton. Sama seperti film-film lainnya. 3/10.




Plot Keywords: athlete | heist | extreme sports | fbi | fbi agent
Taglines: Make your getaway
Genres: Action | Crime | Sport | Thriller
Country: USA | Germany | China
Language: English
Release Date: 25 December 2015 (USA)
Also Known As: Punto de quiebre
Filming Locations: Hall in Tirol, Tirol, Austria
Budget: $105,000,000 (estimated)
Opening Weekend: $9,805,000 (USA) (25 December 2015)
Gross: $28,772,222 (USA) (19 February 2016)
Production Co: Alcon Entertainment, DMG Entertainment, Ehman Productions

0 komentar:

Post a Comment