Sinopsis Film The Dressmaker


Balas dendam secara manis, itulah tujuan awal Myrtle (Kate Winslet) kembali ke kampung halamannya di desa terpencil Australia. Kepada orang-orang yang dulu telah menghina bahkan mencemoohnya ketika ia masih kecil. Myrtle adalah seorang wanita glamour yang kembali ke desanya untuk membawa sedikit perubahan dengan mesin jahitnya.

Kenapa Myrtle baru kembali? Jelas ada masa lalu pahit yang membuat ia dulu dipaksa meninggalkan desa, termasuk ibunya Molly (Judy Davis). Masa lalu itu yang diperlihatkan dengan jelas apa yang terjadi pada Myrtle kecil di masa lalu. Walau jelas, tentu saja potongan-potongan masa lalu itu belum lengkap karena masih ada rahasia dan kenyataan yang bahkan Myrtle sendiri lupa kenapa bisa menjadi seorang pembunuh.

Sersan Farrat (Hugo Weaving), seorang polisi di desa itu senang akan kembalinya Myrtle. Cerita menegangkan antara masa lalu Myrtle tentu tidak selamanya membalut film The Dressmaker. Karena itulah hadir karakter Farrat yang menurut saya lucu dan menghibur. Kenapa lucu? Karena wajah sangar seperti Farrat justru lucu ketika ia sangat menggemari busana-busana gaun serta pernak-perniknya. Itu sebabnya ia lebih dekat dengan Myrtle apalagi Myrtle sendiri adalah seorang penjahit.

Seperti yang saya bilang di awal, Myrtle akan membawa sedikit perubahan dengan mesin jahitnya. Dan itu tampaknya berhasil ketika para wanita di desa termasuk Trudy (Sarah Snook) memakai gaun yang semuanya dibuat oleh Myrtle. Meski dibuatkan gaun yang indah, para wanita dan ibu-ibu di desa itu tampak tak ingin melupakan kesalahan yang bahkan tak pernah dilakukan Myrtle pada masa kecilnya.

Film ini juga tak lupa soal cinta. Memang terlalu jelas terbaca untuk urusan cinta ketika hadirnya Teddy (Liam Hemsworth) yang tampak sangat menyukai Myrtle. Tapi yang tak terbaca disini adalah ending-nya. Mungkin saya adalah sekian dari segelintir orang yang meramalkan kalau film ini akan berakhir bahagia.

Dan ternyata harapan itu keliru, karena siapapun yang berada di dekat Myrtle pasti juga tak jauh dari kematian. Hal inilah yang membuat diri Myrtle merasa bahwa dirinya benar-benar penuh dengan kutukan.

The Dressmaker sebenarnya mengangkat cerita yang jauh lebih lebih dalam. Banyak sub plot yang tetap berhubungan dengan cerita inti. Dan potongan-potongan cerita dari masa kecil Myrtle semakin jelas dan menambah rumit konflik yang ada. Serta campuran drama, humor, misteri dan tentu saja jajaran pemain yang mengisi karakter dengan sangat briliant.

Film ini berhasil menjadi layar lebar yang sukses mengingat ceritanya sendiri berasal dari novel. Satu menit Anda tertawa, maka semenit berikutnya Anda akan tersentuh. Overall, saya sangat menikmati ceritanya 7/10.




Plot Keywords: australia
Taglines: A film about love, revenge and haute couture.
Genres: Drama
Country: Australia
Language: English
Release Date: 2016 (USA)
Also Known As: A Modista
Filming Locations: Docklands Studios, Melbourne, Victoria, Australia
Production Co: Amazon Studios, Apollo Media, Film Art Media

0 komentar:

Post a Comment