Sinopsis Film Ralph Breaks the Internet + Review


Hidup damai yang dirasakan dari persahabatan antara Ralph (John C. Reilly) dan Vanellope (Sarah Silverman) menjadi begitu menyenangkan. Sampai suatu ketika game Vanellope tiba-tiba rusak dan tak bisa dijalankan. Satu-satunya cara memperbaikinya adalah dengan membeli suku cadang yang dijual disebuah situs eBay.

Disaat yang bersamaan, Tn. Litwak (Ed O'Neill) si pemilik stasiun game juga memasang sebuah wi-fi yang memungkinkan ia bisa terhubung ke internet.

Demi kelangsungan hidup game balap Vanellope, ia dan Ralph harus bertualang di dunia internet untuk mendapatkan suku cadang yang dimaksud. Mendapatkan suku cadang tersebut memanglah tidak mudah, karena Ralph harus mendapatkan uang dan sampai harus mengobrak-abrik sistem internet.


Wreck It Ralph 2 berhasil melakukan beberapa pendekatan sekuel dengan benar seperti cerita yang baru dan segar. Dengan penggambaran internet dengan segala kompleksitasnya yang rumit lewat versi sutradara Phil Johnston dan Rich Moore yang unik. Untuk ukuran film animasi seperti ini, tentu itu hal yang menyenangkan untuk ditonton.

Apalagi penggambaran internet sebagai sesuatu yang keren seperti jalannnya server, media sosial, video viral sampai avatar pengguna internet. Hal itu digambarkan dengan ide yang cemerlang namun bisa dilihat lewat format segala usia dari anak-anak hingga dewasa.

Plot yang disajikan pun tampaknya terbilang baru walau tak sepenuhnya tentang Ralph sebagai tukang rusak. Keseluruhan gambaran film ini hanya tentang cara kerja internet zaman sekarang dan bagaimana Disney Universe yang seolah berkuasa di jagat maya dan hiburan.

Apa yang menarik dari film kedua Wreck It Ralph ini adalah karakter Shank (Gal Gadot). Karakternya yang keren ditambah suara khas yang berat memberi dampak kecil bahwa karakter yang misterius ini tak seperti suaranya diisi oleh Gal Gadot. Namun entah bagaimana saya lebih menginginkan Shank ini mendapat peran yang lebih besar mengingat keterlibatannya dalam cerita dan hubungannya dengan Vanellope terbilang cukup signifikan. Namun durasi akan perannya terlihat lebih kecil daripada yang seharusnya.

Soal Ralph dan Vanellope, mereka tetap memiliki chemistry seperti di filmnya yang pertama. Mulai dari persahabatan yang menyenangkan, sampai mendapatkan sedikit konflik satu sama lain. Sehingga akur kembali, dimana cerita yang menyiratkan seperti itu sudah terlalu klise menurut saya.

Kesimpulannya, film ini mengemukakan sebuah pesan bahwa bagaimana pun seseorang viral atau bahkan terkenal lewat internet, maka hater dan komentar yang menghina selalu menempel layaknya tumor.

Ralph Breaks the Internet jelasnya adalah tontonan yang bagus dan menghibur layaknya filmnya yang pertama. 7/10




Plot Keywords: wifi | sequel | disney princess | computer animation | 3d animation
Genres: Animation | Adventure | Comedy | Family | Fantasy
Motion Picture Rating (MPAA)
Rated PG for some action and rude humor
Watching Date: 25 November 2018 (Indonesia)
Also Known As: Ralph Breaks the Internet: Wreck-It Ralph 2
Production Co: Walt Disney Animation Studios,Walt Disney Pictures

0 komentar:

Post a Comment