Sinopsis Film The Predator + Review


McKenna (Boyd Holbrook) yang sedang menjalani misi di hutan belantara Meksiko harus menjadi saksi hidup ketika pesawat alien jatuh melewati tepat di atas kepalanya. Agen pemerintah yang dipimpin oleh Traeger (Sterling K. Brown) langsung menangkap McKenna yang diduga mengambil beberapa alat alien di puing pesawat tersebut.

Sang predator yang awalnya tertangkap berhasil lolos dari pemerintah yang mencoba menguji coba dirinya. Hanya saja si predator ini juga dikejar predator lain yang lebih besar dan kuat.

Disisi lain McKenna dan rekannya harus melarikan diri dari kejaran sang predator raksasa karena menginginkan anaknya Rory (Jacob Tremblay). Tentu saja itu tak mudah, karena predator raksasa ini memiliki spesies DNA dari semua penjuru galaksi, sehingga ia lebih cerdas, lebih kuat dan lebih mematikan dari predator lain yang pernah datang ke Bumi.


Rancu

Sebenarnya film The Predator memiliki cerita yang cukup kompleks dan terbilang baru. Sayangnya dikemas dengan plot yang terlalu monoton dan terlalu banyak adegan tembak menembak. Sehingga kesannya menjadi film dengan cerita yang membosankan.

Bukan tanpa alasan, penonton akan melihat sebuah film dengan adegan pembuka yang menjanjikan. Namun semakin jauh, cerita makin tak jelas dan kocar kacir. Terlalu buru-buru dengan peran masing-masing karakter yang tumpang tindih tanpa ada pengembangan yang signifikan. Semakin rancu ketika adegan tembak menembak terlalu sering dan buang-buang durasi.

Karakter penting tak penting

Peran Rory sebagai anak penyandang autisme menjadi sosok sentral dalam cerita namun kemudian ditutupi dengan aksi kocak klasik dari para prajurit gila yang membantu McKenna. Baru kali ini ada film Predator yang mengangkat adegan lelucon terlalu banyak.

Ada lagi Casey (Olivia Munn) yang menjadi karakter penting di awal film, sosoknya seolah begitu kuat untuk alur cerita ketika predator sedang ditahan. Lalu kemudian menjadi karakter pemanis yang tanpa atau ada kehadirannya tidak begitu berpengaruh banyak. Kemudian tiba-tiba di sisa film ia menjadi seorang wanita tangguh yamg mampu mengangkat senjata.

Berbicara soal para tentara gila yang membantu McKenna, yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Jokes mereka ada yang lucu ada pula yang garing terlalu banyak bahkan dibeberapa adegan 'yang sedang' menegangkan. Kehadiran mereka bersama anak buah si Traeger cuma sebagai "hiburan" perburuan predator seperti film predator lainnya.

Konsep universe

Kemunculan predator yang lebih besar bisa saja menjadi mengejutkan jika tak diperlihatkan lebih awal di trailer. Sehingga di film kesannya tidak begitu mengundang surprise effect. Tidak seperti film Predator sebelumnya, film ini lebih ke perburuan predator yang dikejar predator yang lebih besar. Predator yang kecil ini sebenarnya "baik".

Kenapa? Karena ia berusaha menghentikan usaha si predator besar dalam perburuan spesies di seluruh galaksi. Itu sebabnya si kecil ini membawa sebuah kargo rahasia yang ditakuti si besar. Sebuah senjata pemburu predator yang dapat dipakai siapa saja, termasuk manusia. Jadi sebenarnya si kecil ini sifatnya baik yang menginginkan penghuni galaksi damai. Cuma ia dicap pengkhianat oleh sesamanya sehingga diburu.

Lalu apa hubungan dengan filmnya yang lalu? Sebenarnya hampir tak ada walau di beberapa dialog menyinggung kedatangan predator yang pernah datang ke Bumi. Maksudnya di film Predator-nya Arnold Schwarzenegger, Predator 2 nya Danny Glover atau Predators-nya Adrien Brody. Dan beberapa film predator lainnya yang juga satu universe dengan Alien. Saya lebih suka dengan Predator 2 yang dibintangi Danny Glover, lebih berkesan menurut saya.

Dalam artian film ini sebuah sekuel tak langsung dengan mencoba membuat koneksi dengan film sebelumnya. Sekali lagi Predator masuk dalam jajaran konsep multiverse alien dan predator yang tak ada habisnya.

Sekuel

Di akhir film kita akan menemukan plot hole yang akhirnya terjawab dengan cukup mengejutkan. Dimana kargo yang sejak awal dicari si predator besar akhirnya terbuka. Yap, sebuah senjata.

Dan McKenna dengan yakin menjawab bahwa suit tersebut akan menjadi miliknya. Bicara soal keyakinan, sutradara Shane Black tampaknya terlalu yakin dengan cara penggarapannya di film Predator. Melalui ending yang diindikasikan akan memiliki sebuah sekuel dan cerita yang akan berlanjut ke depannya. Namun tampaknya tak ada kesan apa-apa selain sebuah film yang hambar. 4/10




Plot Keywords: 20th century | the predator character | commando mission | series | halloween
Taglines: The Hunt has Evolved
Genres: Action | Adventure | Horror | Sci-Fi | Thriller
Motion Picture Rating (MPAA)
Rated R for strong bloody violence, language throughout, and crude sexual references
Also Known As: Ollie
Production Co: Twentieth Century Fox,Davis Entertainment,TSG Entertainment

0 komentar:

Post a Comment