Alpha (2018)

Sinopsis Film Alpha + Review

Tahun 20.000 sebelum masehi, musim berburu telah tiba, merupakan pengalaman berburu pertama bagi Keda (Kodi Smit-McPhee) sebagai pria dewasa. Ia harus kuat berburu mendampingi ayahnya Tau (Jóhannes Haukur Jóhannesson) yang seorang kepala suku. Karena Tau adalah seorang kepala suku, tentu hal yang harus dilakukan Keda adalah membuat ayahnya bangga.

Keda sebenarnya belumlah siap secara mental, namun kekuatannya tak selemah yang ia pikirkan. Ketika musim berburu pertamanya ia gagal menghadang seekor banteng dan membuatnya jatuh dari tebing. Lalu dianggap telah tewas, meski sebenarnya Tau tak sanggup kehilangan Keda. Ia harus kembali ke sukunya dan membawa hasil buruan demi menghadapi musim dingin yang akan datang.

Keda yang ditinggal mati kelompoknya akhirnya tersadar, hal tersebut memaksa dirinya untuk menjadi seorang penyintas seorang diri. Tapi kesendiriannya tak berlangsung lama, sebab ia kemudian berteman dengan seekor serigala yang sebelumnya pernah menyerangnya. Ia lalu menamai serigala tersebut dengan Alpha. Kini Keda harus berjuang bersama Alpha untuk bisa kembali ke sukunya.

Awal yang menjanjikan

Tidak buruk sebenarnya, karena penonton akan disuguhi dengan adegan awal yang menjanjikan. Dengan beberapa kilas balik yang menceritakan awal mula sebelum mereka berburu. Dimana ada beberapa karakter yang sebenarnya tidak akan berkembang di sisa film. Langkah dan pengambilan gambar yang lambat ini seloah menunggu beberapa plot yang akan menjadi sub klimaks tapi sebenarnya hanya harapan palsu saja.

Kemudian ketika Keda terpisah dari kelompoknya, mulai dari sinilah ia akan menjalani adegan layaknya Life of Pi. Berinteraksi dengan hewan buas lalu berteman, dengan dialog yang se minimal mungkin.

Namun sayangnya itu tidaklah berhasil, bahkan dengan atau tanpa dialog sekalipun, cerita petualang Keda ini sama sekali terasa hambar bersama interaksi dengan si serigala. Selama ia bertemu dengan Alpha, Keda akan menghabiskan sisa film tanpa cerita yang begitu berkesan kecuali hanya memperlihatkan bagaimana ia mencoba bertahan hidup.

The plot is dead simple

Film Alpha tidak lebih sebuah film yang menceritakan persahabatan pertama antara manusia dengan hewan. Cerita klise yang sebenarnya bagus tapi tidak cukup menjadi cerita yang berkesan. Ini dikarenakan Alpha hanya merangkum berbagai peristiwa dan dialog yang dirangkai menjadi sebuah cerita petualangan.

Hasilnya sebuah film yang membosankan dan cerita yang mudah ditebak akhirnya. Tak ada perasan air mata, tak ada petualangan yang menegangkan, bahkan tak ada sesuatu yang menggembirakan.

Alpha hanya sebuah rangkuman petualangan yang tak mempunyai tujuan klimaks pada akhirnya. Dengan ending yang datar dan tak memiliki kesan apa-apa. 4/10

Alpha (2018)

Next

Newer Post

Previous

Older Post

1 komentar: