Pada suatu hari, sepasang suami istri sedang makan bersama di ruang makan. Lalu tiba-tiba ketenangan mereka terganggu ketika seorang pengemis berpakaian lusuh dan kotor meminta belas kasihan mereka.
"Tolonglah pak, bu, saya lapar, sejak kemarin saya tidak mendapat sesuap nasi pun." si pengemis begitu memelas.
Dengan muka bengis, si suami sambil melirik istrinya yang cantik menghalau dan memandang sebelah mata si pengemis tersebut. Dalam hatinya ia berkata, "Saya mencari uang hingga cukup seperti ini bukan untuk orang lain seperti kau, melainkan untuk diriku dan keluargaku."
Walau dalam hatinya ada niat untuk bersedekah, si istri tak dapat berbuat apa-apa dengan sikap suaminya yang memiliki sifat pelit tingkat dewa tersebut.
Akan tetapi beberapa tahun kemudian, bisnis si suami bangkrut dan memaksa ia dan istrinya kekurangan uang dan menjadi msikin. Meski berat dan mencintai istrinya, si suami menceraikan istrinya karena ia tak mau istrinya menderita dengan apa yang ia alami.
Setahun kemudian, istri yang masih cantik molek itu akhirnya menikah dengan lelaki lain. Yang jauh lebih mapan namun sederhana dari suaminya yang dulu.
Pada suatu hari, si istri sedang makan bersama suami barunya itu di ruang makan. Lalu tiba-tiba mereka didatangi oleh pengemis dan meminta belas kasihan.
"Tolonglah, pak, bu, saya lapar, sejak kemarin saya tidak mendapat sesuap nasi pun."
Tanpa pikir panjang, suami yang mendengar si pengemis lantas menyuruh istrinya memberikan sepiring nasi beserta lauknya untuk dimakan pengemis tersebut. Setelah memberi nasi kepada pengemis itu, alangkah terkejutnya si istri menangkap gambaran wajah di balik lusuh dan rambut berantakan si pengemis.
Si istri memberitahukan suaminya bahwa si pengemis itu sebenarnya adalah mantan suaminya yang dulu pernah menghardik seorang pengemis.
Suami barunya itu menjawab dengan tenang kepada istrinya yang cantik, "Demi Allah, sebenarnya akulah pengemis yang dihardik suamimu dulu!"
0 komentar:
Post a Comment