Sinopsis Film Mr. Holmes
Sampai hari ini, saya masih bingung betapa nyata dan besarnya karakter ciptaan Arthur Conan Doyle ini, Sherlock Holmes. Dimana Sherlock dikenal dunia lebih dari sekedar mitos atau fiktif daripada seorang manusia nyata. Saya tidak ingin menyangkal kalau karakter ini dalam setiap hal selalu menarik perhatian saya.
Seperti yang selalu terjadi, Sir Ian McKellen selalu memberi kejutan di setiap karakter yang ia bawakan. Baik ia seorang penyihir, mutan maupun seorang detektif tua. Kinerja yang sangat luar biasa sampai dirinya begitu cocok memerankan karakter Sherlock yang telah renta.
Dalam menonton film ini, kita harus melepaskan bayang-bayang sosok Robert Downey Jr. sebagai aktor yang juga sukses mengisi karakter Sherlock dalam bentuk dan film lain. Karena memang jelas tak ada hubungan satu sama lain antara film tersebut.
Ceritanya yang lumayan ringan dan lambat tetap dilengkapi dengan analisis dan penyelidikan khas gaya Sherlock Holmes. Dan lagi, tak seperti pada setiap cerita Sherlock Holmes. Karakter Dr. Watson tak ada di film ini. 6/10.
Tahun 1947, Sherlock Holmes (Ian McKellen) yang sudah lama pensiun dari pekerjaannya sebagai detektif swasta kini hidup tenang di sebuah desa kecil bersama penjaga rumahnya, Ny. Munro (Laura Linney) dan anaknya Roger (Milo Parker).
Ketika itu, Holmes baru saja pulang dari Jepang menemui Umezaki (Hiroyuki Sanada) yang membantunya menemukan sebuah tumbuhan bernama Prickly Ash yang dipercaya bisa mengembalikan kembali ingatan yang telah memudar. Karena saat itu, analisis Holmes tak sekuat dulu lagi.
Ia berusaha mengkonsumsi Prickly Ash karena dihantui oleh kasus terakhir yang belum sempat ia pecahkan. Holmes hanya ingat fragmen dari kasus tersebut sedikit demi sedikit antara konfrontasi seorang suami dengan istrinya yang tidak stabil karena dua kali telah kehilangan anaknya.
Untuk memecahkan kasus tersebut, Holmes dengan alami dibantu oleh Roger yang ternyata seorang anak yag begitu cerdas di mata Holmes.
Mr. Holmes : "My first foray into the world of fiction."
I have found that many extraordinary children are born from exceptionally ordinary parents, kata Sherlock Holmes
ReplyDelete"Anak luar biasa selalu berasal dari orang tua yang biasa-biasa saja."
ReplyDelete