Sinopsis Film Everest

Tahun 1953, Enmund Hillary dan Tenzing Norgay menjadi pendaki pertama yang mencapai puncak Everest. 40 tahun kemudian, pendaki gunung profesional coba mencapai prestasi serupa. Satu dari keempatnya tewas.

Warga Selandia Baru, Rob Hall mempelopori tim pandu Everest untuk pendaki amatir. Selama 4 tahun, timnya yang bernama Adventure Consultants berhasil memandu 19 klien ke puncak tanpa kematian. Tim lainnya mengikuti Rob Hall, termasuk tim Mountain Madness-nya Scott Fischer. Lebih dari 20 ekspedisi bersaing mencapai puncak Everest dalam 2 minggu. Inilah kisahnya ...

Tim Adventure Consultants yang dipandu Rob Hall (Jason Clarke) memimpin pendaki amatir, diantaranya Andy 'Harold' Harris (Martin Henderson), Yasuko Namba (Naoko Mori), Doug Hansen (John Hawkes), Beck Weathers (Josh Brolin), termasuk pendaki lokal Ang Dorjee (Ang Phula Sherpa). Ketika melakukan pendakian saat itu, Rob memiliki istri bernama Jan (Keira Knightley) yang tengah hamil.

Di tengah pendakian, Rob memutuskan menggabung tim-nya dengan tim Mountain Madness yang dipimpin Scott Fischer (Jake Gyllenhaal). Semua tim yang mendaki ke puncak Everest diawasi oleh Helen Wilton (Emily Watson) di bagian kamp pusat.

Masalah sebenarnya timbul ketika beberapa dari mereka yang telah mencapai puncak akan segera turun. Doug yang terlambat memaksa tetap meneruskan langkahnya ke puncak. Rob tak punya pilihan lain kecuali membantu Doug. Ketika akan turun, badai menghantam mereka yang masih berada di bagian puncak Everest.

Lelah dan kekurangan oksigen, Harold berusaha kembali membantu Rob dan Doug. Tetapi yang didapatinya hanya Rob seorang diri, sementara Doug menghilang di tengah badai. Kekurangan oksigen, Rob dan Harold terjebak di tengah badai yang berkecamuk. Sementara di kamp, Helen panik tak mampu melakukan apa-apa.

Dan ketika badai reda, bukan hanya Doug, Harold ataupun Rob yang tak berhasil selamat. Tetapi juga Yasuko dan pimpinan Mountain Madness, Scott tak berhasil selamat. Meski sebelumnya mereka telah berhasil mencapai puncak Everest namun pada akhirnya turun dalam kondisi kelelahan dan kehilangan nyawa mereka.

Beck, meski tak berhasil mencapai puncak Everest. Ia berhasil selamat dari terjangan badai tapi harus rela kehilangan tangan dan hidungnya akibat pembekuan.

Scott Fischer :"Woo yee!!"

Tak ada antagonis atau protagonis

Saya selalu mendapati sebuah film yang diadaptasi dari kisah nyata, dan dalam ceritanya ada sebuah adegan untuk menambahkan efek dramatis dengan menambahkan karakter orang jahat. Di film Everest, hal-hal semacam itu tak didapati dalam cerita sama sekali.

Tidak ada konflik yang mengarah pada sebuah kesimpulan di penghujung film, Everest hanya menceritakan sebuah kisah dimana sesuatu terjadi begitu saja tanpa harus menarik jawaban dalam bentuk apapun.

Digarap secara sederhana

Di film Everest, sentuhan visual efek memang banyak dalam cerita mengingat latar belakang yang memang mustahil jika benar-benar diambil di semua lokasi Everest. Apalagi banyak adegan action yang bisa saja ditambahkan di film ini.

Sekali lagi para film maker cukup cerdas untuk menyadari bahwa adegan action yang terlalu berlebihan dan dramatis tidak diperlukan di film ini. Dan itu memang berhasil.

Sederet bintang papan atas

Satu hal yang membuat film ini menarik adalah dengan menggaet banyak bintang papan atas bermain dalam peran. Memang cukup beresiko jika film ini diisi dengan bintang biasa. Terkadang penonton tidak akan pernah tertarik.

Tapi dengan banyaknya bintang yang bermain cukup fleksibel, sehingga film Everest yang sebenarnya sederhana ini menjadi terlihat begitu epik.

Yang menjadi sedikit kendala ada pada aktor Sam Worthington, ia tidak mendapat cukup peran yang layak di dalam cerita film.

Nice Movie Overall

Ketika karakter Beck berada di bus Nepal, lagu India yang diputar adalah dari film Kabhi Kushi Kabhi Gam yang rilis pada tahun 2001, kalau tak salah. Namun bencana Everest ini terjadi pada tahun 1996. Lima tahun sebelum lagu benar-benar diciptakan. Apakah masalah? Tidak, ini hanyalah sebuah film.

Secara keseluruhan film ini bagus, sebenarnya ada niat memberi nilai 7/10. Tetapi karena film ini sekedar menampilkan plot sederhana dan mudah dipahami, dan ending yang membuat saya selalu merenungi nasib para korban. Jadi pantas jika saya memberi nilai 8/10.



Plot Keywords: blizzard | mountain | snow | mount everest | survival
Taglines: Never let go
Genres: Adventure | Biography | Drama | History | Thriller
Country: UK | USA | Iceland
Language: English
Release Date: 25 September 2015 (USA)
Also Known As: Evereste
Filming Locations: Val Senales, Trentino-Alto Adige, Italy
Budget: $55,000,000 (estimated)
Opening Weekend: $7,222,035 (USA) (18 September 2015)
Gross: $43,247,140 (USA) (20 November 2015)
Production Co: Working Title Films, RVK Studios, Walden Media

0 komentar:

Post a Comment