Sinopsis Film Premature

Film ini cukup familiar dengan komedi khas sekolahan. Beberapa lelucon klasik masih dihadirkan Dan Beers, yang ditampilkan di sekitar toliet dan jenis kelamin. Kalau ceritanya mungkin mengingatkan dengan cerita deja vu Film Edge of Tomorrow yang bergenre Action, beda dengan Comedy yang satu ini. Dan mungkin cerita akhirnya bisa benar-benar diprediksi setelah 90 menit. Yang tepat di film ini adalah pilihan pemainnya, John Karna sangat cocok dengan karakter dan wajah yang memang pas ketika seseorang sedang "mengeluarkan". Kemudian penampilan Craig Roberts yang memiliki bakat akting komedi, selain itu mungkin dia juga bisa berperan dalam film Action.

Terbukti dari beberapa film sebelumnya yang ia perankan dan rasanya Craig ini akan memiliki karir akting yang panjang di masa depan, ia punya karakter khas yang mungkin akan dipakai sutradara senior nantinya. Ceritanya sih, film ini terjebak dalam emosi yang terlalu banyak. Memang kejadiannya hampir berulang, tapi setidaknya mungkin ada cara bagaimana cerita yang berulang itu menjadi berbeda. Berikut Sinopsis dan Jalan Cerita Film Premature (2014).

Sinopsis Lengkap Film Premature (2014)

Berawal dari Rob Crabbe (John Karna) yang mengalami mimpi sehingga mengalami ejakulasi pertamanya sebagai seorang remaja. Yang memalukan adalah ketika ia terbangun, ibunya menyaksikan pemandangan langka itu. Sebagai seorang remaja, Rob memiliki sahabat bernama Stanley (Craig Roberts) dan Gabrielle (Katie Findlay). Hari pertamanya ia ejakulasi, adalah hari ia diwawancarai untuk tes masuk ke perguruan tinggi Georgetown. Setibanya disekolah, seperti siswa kebanyakan, Rob mengalami bully oleh seniornya.

Selain itu, Rob juga memiliki impian untuk bercinta dengan seorang wanita idola di sekolahnya yang bernama Angela (Carlson Young). Suatu ketika kesempatan itu tiba, keanehan mulai terjadi. Jadi, saat Rob mengalami ejakulasi lagi, ia justru kembali ke tempat ia ejakulasi pertama kalinya, yaitu di tempat tidurnya. Tentu saja Rob jadi kebingungan, hal yang sama terulang ketika ia ejakulasi lagi. Saat Rob sadar semuanya akan berulang ketika ia ejakulasi, ia berusaha menguasai harinya dengan mengubah dan mengantisipasi beberapa kejadian dan membuat perubahan kecil. Termasuk ketika ia di-bully oleh seniornya.

Kejadian yang hampir sama berulang sampai Rob menemukan alasan yang tepat dan yang seharusnya terjadi untuk jati dirinya. Jadi selama ini, yang ia inginkan adalah teman semasa kecilnya, Gabrielle. Dan satu-satunya alasan Rob yakin dengan Gabrielle adalah saat ejakulasi, ia tak lagi kembali ke tempat tidurnya.

"Just... Throw the sheets in the laundry, hon."


0 komentar:

Post a Comment