Sinopsis Film Shazam! + Review


Apa jadinya jika seorang anak kecil yang akan beranjak dewasa tiba-tiba menjadi superhero, inilah yang terjadi pada Billy Batson (Asher Angel). Ia tak sengaja dipilih oleh sang Wizard (Djimon Hounsou) untuk mengemban kekuatannya menjadi Shazam (Zachary Levi). Demi mengehentikan Dr. Sivana (Mark Strong) yang telah dikuasai 7 Sins.

Billy Batson hanyalah anak kecil yatim yang berpindah-pindah dari satu keluarga yang mengadopsinya kekeluarga yang lain. Hal itu menjadi suatu yang lumrah baginya, kecuali harapannya adalah kembali menemui orang tuanya yang asli.

Suatu ketika, Billy diadopsi oleh pasangan yang juga memiliki 5 anak yatim lainnya. Disana Billy bertemu dengan Freddy (Jack Dylan Grazer) yang sangat ambisius jika berbicara tentang superhero. Terutama mengenai Batman dan Superman.

Billy yang kala itu tak tahu apa-apa tentang menjadi superhero, Freddy dengan mantap menjadi sidekicknya yang bisa mendampinginya dan membantunya mencari tahu kekuatan apa saja yang dimiliki Shazam.


Tanpa ambisi yang terlalu tinggi, film Shazam! ini memang memiliki cerita yang ringan dengan development karakter yang seimbang. Shazam! adalah film superhero pertama dalam World of DC yang dikemas dengan plot yang ringan dan mudah untuk diikuti oleh penonton awam sekalipun. Tidak seperti versi Zack Snyder yang memang menyasar fans veteran dan bukan karbitan.

Penonton tidak hanya akan diajak untuk menelisik kisah Billy Batson sebagai pemegang peran utama, melainkan juga fokus pada penceritaan Dr. Sivana sedari kecil. Dari kedua cerita masa lalu tersebut, maka terbentuklah dua tokoh yang hampir memiliki kesamaan pandangan terhadap keluarga.

Tak seperti film pada umumnya yang selalu menampilkan unsur wanita sebagai pendamping karakter utama, Shazam! justru memperlihatkan duet kece antara Billy dan Freddy. Mereka berdua -atau bertiga- tampil begitu alami dengan jokes yang ringan, tidak terlalu dewasa tidak pula terlalu kekanakan, namun tersampaikan dengan baik ke penonton.

Penampilan apik Zachary Levi sebagai superhero baru juga cukup meyakinkan sebagai sosok dewasa yang harus bersifat anak kecil. Duetnya dengan Freddy juga sangat cocok, sehingga momen yang childish tetap terlihat menyenangkan, sesuai dengan usia karakternya.

Best action dalam film ini adalah ketika karakter Shazam yang lain muncul sebagai kejutan yang epik. Baik adegan klimaks versus Dr. Sivana, selebihnya tak ada yang begitu spesial. Mengingat Shazam adalah sosok superhero yang masih belum banyak pengalaman soal menjadi superhero. Jadi masuk akal apabila tak banyak action sequence yang berlebihan.

Meski dengan budget yang terbilang sangat sedikit untuk sekelas film superhero, bagian CGI tetap saja terlihat sangat nyata. Sutradara David F. Sandberg tidak main-main soal ini.

Soal gaya, DC tak pernah mencoba meniru tone cerah ala Marvel, hanya saja David F. Sandberg melakukan tone yang cerah untuk karakter yang juga cerah. It's just DC doing the right thing for the right character. Jadi, Shazam! was fun, fresh with surprises. Terlebih masih dalam semesta DC, banyak referensi superhero DC lainnya yang membuktikan bahwa Shazam akan menjadi bagian Justice League. 9/10




Plot Keywords: one word title | exclamation in title | origin of hero | captain marvel a.k.a. shazam character | caped superhero
Taglines: Every Hero Has A Secret
Genres: Action | Adventure | Comedy | Fantasy
Motion Picture Rating (MPAA)
Rated PG-13 for intense sequences of action, language, and suggestive material
Watching Date: 2 April 2019 (Indonesia)
Also Known As: Billy Batson and the Legend of Shazam!
Production Co: Warner Bros., DC Entertainment, DC Comics

0 komentar:

Post a Comment