Sinopsis Film The Girl in the Spider's Web + Review


Jika ada persoalan seperti kekerasan dalam rumah tangga, bisa jadi seorang pahlawan jalanan akan ikut campur dan menyelesaikan persoalan dengan cara kekerasan pula. Itulah yang dilakukan Lisbeth Salander (Claire Foy) dalam melindungi wanita apabila disiksa oleh pasangannya. Dimana ia berkaca dari kasus yang pernah menimpanya di masa lalu.

Lisbeth bukanlah wanita sembarangan, sebab ia seorang hacker handal yang ditakuti banyak orang. Itu sebabnya ia sulit dilacak oleh polisi yang mencarinya karena aksi vigilante-nya yang kerap membuat beberapa pihak terganggu, tapi tak sedikit pula yang memujinya.

Suatu ketika, Lisbeth mendapat tugas mustahil untuk mencuri program rahasia yang mematikan. Program tersebut dibuat oleh Frans Balder (Stephen Merchant) dan meminta kepada Lisbeth untuk mencuri program tersebut dari Pemerintah Amerika karena bisa saja mengancam perdamaian dunia. Pasalnya program mematikan yang dibuat Balder tersebut bisa mengendalikan seluruh senjata nuklir di seluruh dunia dengan mudah.

Lisbeth harus berurusan dengan Ed (Lakeith Stanfield) karena program itu, dan menuntunnya untuk kembali berurusan dengan masa lalunya yang pahit.


Kisah Dragon Tattoo

Ada sedikit koneksi kecil antara film ini dengan film The Girl with the Dragon Tattoo (2011). Sejujurnya saya sudah rada lupa bagaimana cerita Dragon Tattoo selain aksi Daniel Craig yang lebih menonjol karena saat itu ia makin dikenal dengan perannya sebagai agen 007.

Meskipun mencoba promosi dengan tagline A New Dragon Tattoo Story, film ini justru tetap mandiri tanpa harus menonton kisah Dragon Tattoo dulu. Peran Lisbeth yang sebelumnya dipegang Rooney Mara, kini diambil alih Clarie Foy. Jika dulu Daniel Craig yang berperan aktif dicerita Dragon Tattoo, sekarang Clarie Foy berdiri teguh memegang cerita.

Ini dibuktikan dengan pengenalan lebih dalam dari karakter Lisbeth mulai saat ia masih kecil, sampai sebagai seorang hacker handal dan seorang vigilante.

Bagus bukan berarti terbaik

Alih-alih membandingkan dengan seri Lisbeth serupa. Dan meskipun tak sebaik yang diharapkan, film ini masih cukup menghibur untuk sebuah film action dengan cerita yang cukup padat. Tanpa harus bergantung dengan Dragon Tattoo yang hampir terlupakan, cukup sebagai film yang setidaknya layak untuk ditonton.

Oke kita kembali membahas Claire Foy, dimana ia menjadi satu-satunya peran vital dalam cerita Spider's Web. Karakter yang ia perankan sebagai Lisbeth lebih menarik dan intens. Sayangnya, peran yang vital itu harus sedikit terganggu dengan beberapa karakter yang cukup mudah terlupakan.

Misalnya seperti jurnalis Bloomkvist (Sverrir Gudnason) yang sebelumnya di Dragon Tattoo memiliki peran penting. Ia yang sekarang di film ini justru seperti karakter penghias yang mudah terlupakan. Padahal seharusnya ia menjadi karakter duet bersama Lisbeth, yang melanjutkan sedikit percikan hubungan antara mereka tapi bisa menjadi siapa saja.

Layak

Plot Spider's Web sebenarnya lumayan baik, dimana Rooney Mara di Dragon Tattoo memiliki kisah yang cukup intim dan tertutup. Di Spider's Web, Clarie Foy berperan terbuka. Dengan cerita yang berhubung dengan masa lalunya, seharusnya membuat ceritanya lebih ke persoalan pribadi.

Tapi sutradara Fede Alvarez membuat Spider's Web dengan caranya sendiri, sehingga warna Dragon Tattoo kehilangan jati diri di Spider's Web. Tapi tetap saja film yang enjoyable dengan beberapa adegan action-nya yang layak untuk ditonton. 6/10




Plot Keywords: sister sister relationship | tied feet | vacuum sack | asphyxiation | breathplay
Taglines: Discover what made her the girl.
Genres: Crime | Drama | Thriller
Motion Picture Rating (MPAA)
Rated R for violence, language and some sexual content/nudity
Watching Date: 16 November 2018 (Indonesia)
Production Co: Metro-Goldwyn-Mayer (MGM),New Regency Pictures,New Regency Pictures

0 komentar:

Post a Comment