Sinopsis Film Tully + Review


Seorang ibu muda seperti Marlo (Charlize Theron) harus menghadapi masa memiliki keluarga yang begitu berat. Tapi Marlo bukanlah ibu yang mudah menyerah, ia begitu menikmati menjadi seorang ibu yang bisa mengurusi kedua anaknya Jonah (Asher Miles Fallica) dan Sarah (Lia Frankland).

Untung saja Sarah seperti anak normal pada umumnya, tapi tidak bagi Jonah. Ia anak "unik" yang memiliki kelainan mental, sehingga Marlo harus bersabar menghadapinya. Apalagi sekolah tempat Jonah belajar harus memaksanya keluar untuk mendapatkan pendidikan khusus. Hal semakin bertambah rumit ketika anak ketiga Marlo lahir, tapi sekali lagi Marlo adalah ibu yang kuat dan mampu mengurusi semuanya.

Bukannya Drew (Ron Livingston) suaminya tak peduli dengannya. Drew justru suami yang pekerja keras dan menjalani rutinitas seperti kepala keluarga pada umumnya. Melihat Marlo terlihat kewalahan, saudaranya Craig (Mark Duplass) menawarkan seorang perawat bayi tengah malam agar Marlo bisa beristirahat cukup. Tentu Marlo menolak karena ia merasa mampu melakukan segalanya.

Drew adalah orang kaya yang terlihat brengsek, tapi ia tetap saja menyayangi adiknya dan memastikan biaya perawat tersebut ditanggung oleh Craig.


Easy plot

Sekilas kisah yang diarahkan sutradara Jason Reitman ini terlihat biasa saja, bahkan ceritanya terlihat seperti drama keluarga pada umumnya. Tapi ia mampu membuat drama ringan yang mampu dicerna secara santai tanpa ada embel-embel dimana ceritanya jadi membosankan. Mengenai Tully, karakter yang diperankan Mackenzie Davis ini justru muncul menjelang pertengahan film.

Karakter Marlo menguasai panggung cerita di awal, bagaimana ia menjadi seorang ibu dengan perawakan gembrot. Tak lagi muda dan langsing, tentu ia mendambakan masa mudanya yang riang dan penuh kebebasan. Maka hadirlah Tully, seorang gadis remaja dewasa yang persis seperti Marlo ketika masih belum berkeluarga.

Dari sini Tully mengambil alih cerita dan menguasai panggung diantara beberapa karakter lainnya. Kemunculannya membawa cerita lebih menarik tapi tetap saja bernuansa ringan. Karena Tully ini hanya melakukan komunikasi dua arah dengan Marlo saja, tidak dengan karakter lainnya. Disinilah dramanya mulai terlihat memiliki plot hole yang membawa sederet tanda tanya.

Siapa Tully?

Sejak kemunculan Tully, kehidupan Marlo menjadi lebih berarti. Tapi itu tidak berlangsung lama. Karena Tully harus pergi dan memaksa Marlo kembali merawat bayinya sendirian.

Sebenarnya Marlo memiliki imajinasi favorit tentang putri duyung. Dibeberapa bagian cerita film, putri duyung ini seringkali muncul, baik dalam mimpinya maupun ketika sedang mengkhayal. Hampir tak jauh beda dengan sosok Tully. Halusinasi Tully menggambarkan sosok muda Marlo yang penuh cekatan dan semangat juang yang tinggi. Tidak seperti dirinya yang sekarang.

Jika cerita film ini diperhatikan lebih tajam, sebenarmya sosok Tully ini muncul dalam imajinasi Marlo saja. Tak lebih dari itu. Hanya saja penyajiannya penuh intrik drama yang berputar disekitar cerita dan membuat plot hole kecil tapi nge-jleb ketika semuanya terjawab.

Unik

Hal paling menonjol dalam film ini adalah duet Charlize Theron dan Mackenzie Davis yang sangat cocok dan luar biasa pas. Ceritanya yang sederhana meracik satu pertanyaan kecil bagaimana film ini berakhir. Tak sekadar bagaimana seorang pria harus belajar dari perjuangan menjadi seorang ibu, tapi lebih dari itu.

Terkadang seorang ibu memang merindukan masa mudanya, tapi waktu berlalu dan memiliki keluarga itulah yang harus dihadapi. Secara garis besar film Tully tidak menunjukkan bagian bahagia dalam keluarga, bagian romantis antara suami istri, atau bagian rumit dalam menghadapi anak. Tetapi hanya menunjukkan bagian psikologis karakter utamanya. 6/10




Plot Keywords: mental breakdown | split personality | pregnant | motherhood | autism
Taglines: From the People Who Brought You Juno and Young Adult
Genres: Comedy | Drama
Production Co: BRON Studios,Right Way Productions,Denver and Delilah Productions

0 komentar:

Post a Comment