Kala itu, sepasang kekasih sedang mendaki sebuah gunung bersalju. Awalnya perjalanan mereka baik-baik saja, hingga secara tiba-tiba perempuan yang bernama Katya terperosok jatuh kedalam lubang salju dan mati membeku. Mayatnya tak pernah ditemukan hingga sekarang. Kekasihnya Geoff yang masih muda ketika itu merasa terpukul dan tetap melanjutkan hidupnya.
Puluhan tahun kemudian, Geoff (Tom Courtenay) kini hidup dengan istrinya yang bernama Kate (Charlotte Rampling). Akan tetapi mereka tak dikarunia seorang anakpun. Dan minggu itu juga, Geoff dan Kate akan merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 45 tahun. Mereka begitu antusias menanti acara tersebut.
Suatu pagi, datang sebuah surat yang mengatakan bahwa mayat Katya telah ditemukan. Meski telah lama ia lupakan, Geoff tak mampu menyembunyikan rasa sedihnya di depan Kate. Awalnya Kate merasa biasa saja, namun perubahan prilaku Geoff seolah masih mencintai Katya membuat Kate merasa cemburu.
Acara 45 tahun pernikahan mereka semakin dekat, Kate makin terganggu dengan sikap Geoff yang tampak aneh. Ia menyelidiki beberapa dokumen tentang Katya dan juga bertanya pada agen perjalanan apakah Geoff akan pergi ke Swiss. Tempat mayat Katya ditemukan.
Semua itu ia lakukan karena Kate merasa khawatir dan juga tampak cemburu. Hingga acara mereka dirayakan, Kate masih bingung dengan sikap Geoff yang selama ini masih menjadi misteri baginya.
Pemberi harapan palsu
Saya sempat terkejut telah menonton film ini sampai akhir tanpa menarik kesimpulan apa-apa. Yah, apa yang saya lihat adalah film tanpa menggunakan plot dan cerita yang menarik. Dengan kata lain, membosankan. Terlalu banyak adegan kosong dan dipenuhi dengan plothole tanpa jawaban sedikitpun.
Pada awalnya film ini berjalan lambat, meski sebenarnya sampai akhir selalu berjalan lambat. Dan memberi kesan seolah ada adegan besar dan cerita kejutan yang menunggu untuk keluar. Sampai film berakhir, saya tidak bisa menarik suatu ending atau jawaban dari cerita yang berputar-putar ini.
Karakter Katya ini seakan hanya sebuah cameo singkat yang ceritanya dipanjangkan dan lupa untuk dijawab. Saya menunggu perkembangan ceritanya dan yang saya dapati adalah cerita datar dan omong kosong. Seolah sutradara Andrew Haigh mengarahkan kameranya pada Tom Courtenay dan Charlotte Rampling lalu meninggalkannya begitu saja.
Film orang tua
Saya banyak menonton film yang hanya dihiasi dengan wajah orang tua. Beberapa diantaranya menarik dan adapula yang seperti film ini. Contoh film penuh misteri pemenang Oscar seperti Amour (2012), Quartet (2012) atau Last Love (2013)-nya Mr. Morgan. Film orang tua yang dipenuhi wajah keriput tapi memeliki cerita yang menarik.
Di 45 Years seolah memaksa kehidupan dua karakter utama menjadi cerita yang padat dengan disusupi "konflik" masa lalu tentang Katya. Padahal tentang Katya ini yang membuat saya penasaran, bukan soal 45 tahunnya kedua pemain utama ini bersama. Dan pada akhirnya, cerita bukanlah tentang Katya dan Geoff, melainkan hanya tentang Kate. Sesimple itu.
Dan lagi adegan ranjang antara karakter Geoff dan Kate, saya mengira akan di skip, eh malah dilengkapi dengan adegan singkat "itu". Seolah saya sedang mimpi buruk.
Jika belum nonton, saya tidak akan merekomendasikan film ini. Kecuali saya sarankan untuk melihat film ini jika Anda perlu sesuatu untuk membantu Anda tidur. 2/10.
Plot Keywords: anniversary | tea | coffee shop | grief | bedroom
Genres: Drama | Romance
Country: UK
Language: English
Release Date: 23 December 2015 (USA)
Also Known As: 45 år
Filming Locations: Norfolk Broads, Norfolk, England, UK
Opening Weekend: $65,775 (USA) (25 December 2015)
Gross: $341,270 (USA) (8 January 2016)
Production Co: The Bureau
Genres: Drama | Romance
Country: UK
Language: English
Release Date: 23 December 2015 (USA)
Also Known As: 45 år
Filming Locations: Norfolk Broads, Norfolk, England, UK
Opening Weekend: $65,775 (USA) (25 December 2015)
Gross: $341,270 (USA) (8 January 2016)
Production Co: The Bureau
0 komentar:
Post a Comment