Sinopsis Film Mission: Impossible - Rogue Nation


Menjadi salah satu penggemar film Mission: Impossible adalah hal yang wajar ketika saya mengharapkan sesuatu yang lebih baik dari film sebelumnya. Dan menilai dari awal hingga akhir film ini, saya merasa cukup puas persis seperti yang saya inginkan. Rogue Nation memiliki plot twist yang baik, akting dan tentu saja aksi yang keren.

Sebenarnya cerita kali ini terasa cukup berat dan terkesan memiliki plot yang tajam. Cerita dan twist akan muncul detik demi detik yang memaksa saya tak harus berpaling ke arah yang lain. Karena berpaling sebentar saja, mungkin ada satu dua hal yang akan terlewatkan.

Salah satu yang membedakan film ini dengan James Bond adalah aksinya. Ketika Mission: Impossible mengutamakan aksi yang bisa dibilang terlalu fantasi, sedangkan 007 hanya aksi dan kekerasan semata. Itu sebabnya aksi yang memang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata selalu diperlihatkan pada Mission: Impossible.

Meski sarat akan aksi dan adegan yang menegangkan, segala kebekuan itu segera cair ketika karakter Benji yang diperankan Simon Pegg selalu melontarkan dialog yang lucu sesuai khas britishnya. Peran Simon disini sangat vital, karena selain sebagai karakter yang penting, kehadirannya juga menambah daya tarik film bahwa Mission: Impossible tidaklah selalu memacu adrenalin.

Salah satu yang kurang menurut saya dalam film ini adalah durasinya yang tak sepadan. Karena rasanya 130 menit masih kurang untuk itu. Jika Anda suka Ghost Protocol, maka sudah pasti Anda lebih menyukai ini lebih dari yang diharapkan. 8/10.


Setelah IMF tak lagi diakui pemerintah, Ethan Hunt (Tom Cruise) bersama tim-nya harus menjalani misi paling tidak mungkin selama karir mereka. Karena IMF saat itu telah dibekukan sehingga memaksa Ethan bertindak diluar protokol tanpa informasi sama sekali.

Bersama Agen Brandt (Jeremy Renner), Luther (Ving Rhames) dan Benji (Simon Pegg), Ethan harus mengungkap dan memberantas sebuah organisasi bayangan bernama Syndicate yang dipimpin oleh Solomon Lane (Sean Harris). Syndicate bertujuan menghasut revolusi dengan aksi teror di negara-negara diplomasi untuk kepentingan Barat.

Ketika itu, Syndicate sama sekali dianggap sesuatu yang tidak nyata dan hanyalah sebuah omong kosong baik bagi CIA maupun pemerintah Inggris.

Dalam situasi itu, Ethan bertemu dengan seorang agen bernama Ilsa Faust (Rebecca Ferguson) yang diutus untuk menyamar demi mengidentifikasi anggota Syndicate. Maka Ethan harus menjalani aksi diluar nalar demi mendapat catatan berisi identitas mata-mata, rekan teroris serta seluruh anggota Syndicate.

Sayangnya, dalam misi itu Ilsa dimanfaatkan oleh Atlee (Simon McBurney) mendapatkan data-data tersebut untuk menyembunyikan keterlibatannya dengan Syndicate. Untungnya data tersebut sebelumnya digandakan oleh Benji. Tapi untuk membuka datanya harus dilakukan oleh Perdana Menteri Inggirs sendiri.

Setelah terungkap, Atlee adalah dalang dibalik terbentuknya Sydicate dan tak bisa berbuat banyak ketika Lane membelot dari dirinya. Apa yang Ethan curigai ternyata benar saat ia beranggapan bahwa Syndicate adalah organisasi yang eksis dan Atlee berusaha menyembunyikannya.


Ethan : "Benji! I'm on the plane. Open the door!"





1 komentar: