Sinopsis Film Big Game


Film Skandinavia biasanya jauh lebih baik dari film yang satu ini. Karakter yang begitu cocok, alur yang tidak mungkin dan ending yang berantakan. Pertama yang saya bahas adalah karakter Oskari yang perannya sangat tidak maksimal. Atau memang ia saja yang belum tahu akting yang baik.

Penampilannya sepanjang film seakan dibuat sedikit heroik tapi wajahnya yang oriental abis sama sekali tidak cocok dengan perannya. Saya tak tahu casting macam apa yang ia lalui sampai bisa mendapatkan peran karakter Oskari.

Ceritanya juga sedikit tak menentu. Sama seperti cerita dari film sebelumnya. Pasti selalu ada karakter pengkhianat yang berperan dalam tokoh internal. Big Game juga tak ketinggalan itu. Dan ini Presiden Amerika, negara seakan sepi dengan pemberitaan tentang dirinya. Tak ada berita heboh maupun sesuatu yang epik dengan ceritanya. Padahal ini Presiden Amerika!

Sejak jatuhya pesawat yang ditumpanginya, pihak Amerika seakan santai dalam hal ini. Yang ada hanya pasukan penyelamat yang datang di akhir film. Mirip film India saja.

Seandainya dibuat secara real, pasti beragam pasukan tempur Amerika akan heboh mencari dan menemukan presidennya kurang dari 10 menit. Cerita yang benar-benar konyol. 3/10.


Tradisi yang dilakukan setiap anak yang akan berusia 13 tahun akan ditempuh Oskari (Onni Tommila) sebagai seorang pemburu sejati. Sayangnya tujuannya untuk berburu harus menjadi kekecauan ketika sekelompok teroris yang dipimpin Hazar (Mehmet Kurtulus) menembak jatuh pesawat Air Force 1 yang ditumpangi Presiden Amerika William Alan Moore (Samuel L. Jackson).

Hanya sang presiden yang selamat bersama salah satu agennya yang seorang pengkhianat, Morris (Ray Stevenson). Sang presiden kini terdampar ditengah hutan karena kapsul penyelamat yang ditumpanginya. Sang presiden lalu bertemu dengan Oskari. Satu-satunya jalan selamat adalah ia harus mengikuti Oskari karena hanya Oskari yang mengenal baik hutan tersebut.

Mereka berdua harus menghindari kejaran teroris yang ingin menangkap Presiden hidup-hidup. Di tengah kekacauan itu, Wakil Presiden (Victor Garber) yang dibantu Herbert (Jim Broadbent) harus secepatnya menemukan presiden. Alih-alih untuk menyelamatkan presiden, Herbert juga berada dipihak yang sama dengan Hazar. Begitupun sang wakil presiden.


US President : "Thanks to this young man here."





0 komentar:

Post a Comment