Sinopsis Film Hitman: Agent 47
Ketika film ini rilis, saya sangat bersemangat menonton film ini dan berpikir mereka yang membuatnya akan belajar dari kesalahan mereka dengan film sebelumnya dan membangun sesuatu yang lebih baik lagi di film ini.
Tapi apa yang saya harapkan ternyata membawa ketegangan sendiri selama film berjalan. Ketegangan yang saya maksudkan disini adalah bukan karena alur cerita yang membuat adrenalin meningkat, melainkan jutru melambat. Itu karena apa yang disajikan film ini tak beda jauh atau mungkin lebih buruk dari film sebelumnya.
Fakta dibuatnya film dari sebuah video game ini hanya membuktikan bahwa Hitman hanya berusaha meraup keuntungan semata tanpa berpikir lebih jauh mengenai alur ceritanya.
Karakter 47 yang diperankan Rupert Friend hanya tahu menembak dan mempelihatkan emosi datar. Peran yang diisinya itu bahkan tak mengena dengan karakter yang seharusnya lebih baik dari versi game.
Satu hal yang sangat mengganggu di film ini adalah visual efeknya yang benar-benar buruk. Saya tidak tahu mereka kekurangan dana atau apa, yang pasti ini adalah salah satu film action dengan cerita buruk yang pernah saya saksikan. 4/10.
Bercerita tentang seorang pembunuh bayaran berjuluk Agen 47 (Rupert Friend) yang diciptakan dari sebuah rekayasa genetik oleh seorang ilmuwan bernama Peter Aaron Litvenko (Ciarán Hinds). Dengan keunggulan itu, Agen 47 menjadi seorang pembunuh profesional tanpa memiliki perasaaan, emosi dan rasa takut sama sekali.
Target Agen 47 adalah seorang wanita muda bernama Katia (Hannah Ware) yang saat itu sedang mencari ayahnya. Katia sendiri sedang dikejar oleh organisasi bernama Syndicate yang dipimpin Le Clerq (Thomas Kretschmann).
Namun bukannya membunuh Katia, 47 malah membantunya menemukan ayahnya yang tak lain adalah Litvenko. Kala itu terungkap misi sebenarnya Agen 47 adalah membunuh Le Clerq dengan memanfaatkan keberadaan Katia yang diburu oleh Syndicate.
Belakangan juga diketahui bahwa Katia adalah agen yang sama diciptakan bersama 47.
47 : "No, Mr. Sanders. You are locked in here with me."
0 komentar:
Post a Comment