Sinopsis Film One and Two


Tinggal di desa dengan kehidupan normal dan tenang merupakan ketenangan tersendiri bagi sebagian orang. Adalah pasangan saudara bernama Eva (Kiernan Shipka) dan Zac (Timothée Chalamet) yang hidup disebuah peternakan terpencil bersama Ayah mereka Daniel (Grant Bowler) dan Ibunya (Elizabeth Reaser). Tapi keluarga ini bukanlah keluarga sembarangan, ada sebabnya mereka hidup menyendiri jauh dari kota.

Eva dan Zac mampu berpindah dalam sekejap ke tempat yang lebih jauh selama tempat itu berada dalam jangkauan pandangan mereka. Bakat tersebut dimiliki mereka sejak kecil. Cukup beralasan karena orang tua mereka juga memiliki bakat yang sama sejak mereka masih muda. Seperti remaja kebanyakan, Eva dan Zac terkadang tak mendengar kata-kata ayah mereka ketika dilarang untuk menggunakan bakat tersebut.

Pada akhirnya, Zac menurut namun Eva masih memberontak. Ayahnya yang mulai tak tahan dengan kelakuan Eva mulai hilang kesabaran. Hal yang paling menyakitkan ketika ibu mereka meninggal, sehingga muncul kesempatan bagi Daniel untuk membuang Eva. Karena hanya kepada ibu mereka, Eva dan Zac berlindung.

Mulailah permasalahan keluarga Eva dan Zac semakin kacau. Kehilangan ibunya dan juga Eva yang entah berada dimana membuat Zac merasa tertekan hidup berdua dengan ayahnya yang keras kepala. Sementara Eva tak tahu dirinya sedang berada dimana dan bimbang antara tetap berada di luar sana atau mencari jalan pulang.

Zac : "You want me to understand for you killing Eva!"

Dibuat bingung

Jadi kesimpulannya tidak ada apa-apa. One and Two dibuat dengan baik, tapi tidak memiliki gairah, tidak ada tujuan cerita, tak punya ciri khas, tak menarik, dan dialognya bagaimanapun juga serasa hambar. Jadi sulit untuk bisa mereview film ini. Semua unsur itu ditempatkan ke dalam satu film dan diolah menjadi film bergaya supernatural.

Penyajian plotnya lebih dimirip-miripkan dengan film To the Wonder atau Knight of Cups-nya si Terrence Malick yang memperlihatkan monolog yang membingungkan namun memaksa mengisinya dengan cerita yang datar. Meskipun dalam penyajian visual cukup baik, tapi tidak memiliki ending yang memuaskan.

Ingat Jumper

Salah satu pemain yang paling menonjol di film ini adalah Kiernan Shipka yang berperan sebagai karakter Eva. Cuma dia saja yang mnguasai paruh cerita. Adapun Timothée Chalamet hanya berperan sebagai pelengkap saja karena hampir tidak memiliki apa-apa untuk ditunjukkan. Maksudnya dia itu tidak memiliki karakter kuat yang berpengaruh dalam film dan hanya tahu berperan menjadi tenang, marah dan takut saja.

Jadi karakternya seolah mati dan seharusnya diperlukan untuk menunjukkan emosi atau perjuangan dalam membantu tokoh utama, Eva. Kalau Anda orang yang doyan nonton, mungkin tahu soal film Jumper. Mirip seperti adegan fantasi yang ada di One and Two. Hanya saja skala fantasi yang ada di film ini jauh lebih kecil dari Jumper.

Berhasil

One and Two adalah film premis yang menjanjikan sebuah cerita supernatural dengan karakter remaja yang berperan sebagai karakter utama. Di bagian awal cerita memberikan plot misterius yang menunggu untuk terungkap. Tapi sayangnya dipertengahan bahkan menjelang akhir justru berhenti dengan ending yang tak menjawab semua plothole tersebut.

Sutradara Andrew Droz Palermo telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam meningkatkan harapan penonton termasuk saya dalam menggenjot rasa ingin tahu. Tapi sayangnya gagal total untuk menjawab beberapa pertanyaan yang hadir dalam film One and Two. Karena film ini tampaknya hanya mengambil snapshot dari adegan yang terjadi dalam waktu periode singkat.

Katakanlah periode itu hanya sekitar satu minggu, dan mengajak penonton berjalan-jalan di seputar cerita namun berakhir dengan ending yang sedikitpun tak memberi jawaban apapun. Jika tujuannya adalah melakukan hal itu, maka One and Two berhasil mencapai maksud tersebut. 2/10.




Genres: Drama | Fantasy | Thriller
Country: USA
Language: English
Release Date: 14 August 2015 (USA)
Also Known As: One & Two
Filming Locations: North Carolina, USA
Production Co: Bow and Arrow Entertainment, Melody Maker Productions & MMP Audio, Son of a gun Productions

0 komentar:

Post a Comment