Sinopsis Film Room


Bisa tidak Anda bayangkan bagaimana rasanya hidup disebuah ruang 3x3 meter tanpa pernah keluar? Bagi Jack (Jacob Tremblay) mungkin itu hal yang biasa karena ia lahir dan tumbuh besar diruangan tersebut. Sedangkan ibunya Joy (Brie Larson) sejak beberapa tahun lalu sudah tinggal diruangan itu sejak Jack belum dilahirkannya.

Bagaimana Joy bisa tinggal diruang tersebut? Hal itu tak lain karena Joy adalah korban penculikan dari Old Nick (Sean Bridgers). Joy disekap diruang sempit tersebut selama beberapa tahun. Lahirnya Jack membuat kesepian Joy sedikit terobati. Tapi disisi lain, pengetahuan Jack tentang dunia yang luas sangat terbatas. Dikarenakan Jack hanya tahu sebatas ruang tempat ia hidup.

Ketika Jack berusia lima tahun, rencana untuk melarikan diri berhasil dilakukannya berkat bantuan ibunya. Kini mereka telah menghirup udara bebas. Bagi Jack, mengetahui dunia yang begitu luas adalah sesuatu yang sangat baru baginya. Seolah ia baru saja bisa melihat dengan matanya.

Tapi hal itu tak sama bagi Joy ibunya, karena bukannya bahagia telah bebas. Ia seolah-olah justru stress dan mendapat tekanan dunia luar yang sebelumnya dia rasa berbeda.

Jack : "Ma, say bye-bye to Room."

Setengah cerita

Sebelum nonton, saya awalnya bertanya-tanya bagaimana mungkin sutradara Lenny Abrahamson membangun sebuah cerita didalam ruang sempit itu sepanjang dua jam durasi film. Mungkin bakalan membosankan. Tapi setelah nonton, ternyata cuma butuh waktu 60 menit untuk keluar dari ruang tersebut. Sisa durasinya lalu bercerita 'diluar' ruang.

Jadi pada dasarnya, film Room hanya bercerita tentang 'Room' di setengah durasi, dan sisa durasinya menceritakan konflik berbeda, tapi masih berhubungan dengan durasi sebelumnya. Memang langkah yang tepat, karena tidak mungkin sebuah film panjang seperti ini hanya berlatar belakang di sebuah ruang sempit.

Karakter Jack berpindah ke adegan lain dimana ternyata 'ruang' yang selama ini ia anggap luas masih lebih luas dibanding 'ruang' terbuka yang ia tempati sekarang. Di sisa durasinya ini, karakter Ma/Joy justru lebih mencolok dengan konflik batinnya dibandingkan dengan karakter Jack yang seharusnya bisa dieksplorasi lebih jauh tentang pemahamannya mengenai dunia luar yang baru saja ia temui.

Klimaks di tengah cerita

Ini menurut saya. Biasanya sebuah film mengusung klimaks di bagian akhir cerita. Tapi film Room mungkin agak berbeda dengan film lain. Karena tampaknya adegan ketika karakter Jack berhasil kabur lebih seperti sebuah adegan klimaks yang menawan.

Seandainya film ini menggarap cerita dengan model alur bolak-balik, adegan yang berada di bagian tengah ini bisa dijadikan adegan akhir. Jadi ceritanya lebih menarik, tapi mungkin plot-nya akan sedikit rumit.

Plothole

Mungkin ada adegan yang rasanya masih menggantung. Antara karakter Robert (ayah) yang diperankan oleh William H. Macy. Kita tahu memang dari dialognya kalau si Robert ini tak terima kalau ayah dari cucunya Jack adalah si penculik itu sendiri. Adegan di meja makan itu mengibaratkan bahwa akan ada drama lanjutan antara Robert dan Jack. Tapi ternyata tak pernah ada.

Overall, Room tetaplah film yang menarik lewat adegan emosionalnya yang menyentuh. Akting karakter Jack yang diperankan Jacob Tremblay menurut saya juga tidak begitu buruk. Jadi semuanya diisi dengan hal-hal yang cukup. Maaf kalau di ulasan ini saya tidak menyebut nama Joan Allen. 7/10.




Plot Keywords: mother son relationship | escape | kidnapping | tooth | imprisonment
Taglines: Love knows no boundaries
Genres: Drama
Country: Ireland | Canada
Language: English
Release Date: 22 January 2016 (USA)
Also Known As: La habitaciĆ³n
Filming Locations: Toronto, Ontario, Canada
Opening Weekend: $118,298 (USA) (16 October 2015)
Gross: $12,657,987 (USA) (19 February 2016)
Production Co: A24, Element Pictures, No Trace Camping

0 komentar:

Post a Comment