Sinopsis Film Victoria


Biasanya kalau seseorang pindah ke sebuah kota, paling tidak masih terlalu awam untuk mengenal orang-orang baru. Apalagi kalau sampai bertemu dengan orang baru lalu lantas percaya dan menurut saja mau pergi kemana orang tersebut.

Kalau tidak di filter, bisa saja sesuatu yang buruk bakalan terjadi. Tapi tidak dengan Victoria (Laia Costa), ia seorang gadis Spanyol yang baru saja pindah ke Berlin. Disana ia tentu tak punya teman sama sekali. Tapi suatu malam ia bertemu seseorang yang baru saja ia kenal.

Dia adalah Sonne (Frederick Lau) dan ketiga orang temannya. Bukannya menghindar, Victoria mau saja menurut kemana Sonne mengajaknya. Padahal mereka berkenalan baru semenit. Tapi ketika pagi akan datang, Sonne mengajak Victoria untuk melakukan suatu pekerjaan. Kalau tidak, teman Sonne yang bernama Blinker (Burak Yigit) akan dibunuh.

Lagi-lagi, dengan lugunya Victoria bersedia membantu mereka. Dan baru ia tahu kalau pekerjaan itu adalah merampok bank. Awalnya perampokan mereka berjalan lancar, tapi entah bagaimana polisi mampu melacak mereka. Sehingga Victoria bersama teman barunya itu lari tunggang langgang dikejar polisi.

Namanya penjahat amatir, satu persatu mereka ditembak tewas. Sekarang tinggal Sonne yang sedang terluka bersama Victoria. Baru dua jam mengenal mereka, seketika itu juga hidup Victoria seolah hancur dan tak ada harapan lagi. Karena ia sendiri sudah menjadi buronan polisi.

Sonne : "Nobody knows who you are. Take the money. Go to Spain."

Shoot kosong

Dua jam lebih si pemegang kamera mengambil gambar para pemainnya tanpa putus, dua jam lebih mata penonton dipaksa terbuka tanpa berkedip, dua jam lebih plot berjalan tanpa mengandung banyak cerita, dan dua jam lebih hidup Anda sia-sia menonton film ini.

Entah ada sebelumnya atau tidak, ini adalah film pertama yang saya tonton dengan menggunakan take panjang tanpa terputus sedikit pun. Maksud saya take panjang disini adalah shoot yang benar-benar panjang. Mulai dari detik pertama hingga detik akhir film.

Birdman kalah telak

Tahu film Birdman yang raih Oscar itu? Yah, film tersebut juga mengambil take atau shoot yang panjang dan ditambah pula dengan visual effect ciri khas film Box Office. Tapi putus entah pada menit keberapa, saya juga sudah tulis ulasannya. Lalu hubungannya dengan film Victoria apa?

Disinilah yang menurut saya Victoria unggul, satu-satunya yang baik di film ini adalah take panjang tidak putus sama sekali tanpa menggunakan efek yang begitu banyak. Benar-benar mengambil gambar apa adanya dengan kekuatan akting pemain yang menurut saya, cukup jempolan.

Tapi itu berbanding terbalik dengan ceritanya, terlalu banyak adegan tak penting untuk memperpanjang durasi. Padahal sebenarnya film ini bisa dipangkas hingga 90 menit saja. Jujur saja, semakin ceritanya memasuki masalah, justru disitulah semuanya berjalan hambar dan membosankan.

Paling tidak film ini mengungkapkan bahwa ceritanya sedikit real time, dimana awal film para karakter bertemu pada pukul 4. Dan berakhir pada pagi hari, mungkin sekitar pukul 6. Cukup spesifik karena durasi filmnya juga sekitar dua jam. Sehingga dengan yakin saya juga memberi nilai 2/10.




Plot Keywords: bank robbery | drug use | real time | shot to death | heist
Taglines: One girl. One city. One night. One take.
Genres: Crime | Drama | Thriller
Country: Germany
Language: German | English | Spanish
Release Date: 11 June 2015 (Germany)
Also Known As: Eins Zwei Fünf Acht
Filming Locations: Mitte, Berlin, Germany
Production Co: MonkeyBoy, Deutschfilm, Radical Media

0 komentar:

Post a Comment