Menurut Muslim, kunci Surga adalah "Ašhadu ʾallā ilāha illalLāh, wa ʾašhadu ʾanna Muḥammadar RasūlulLāh"
Menurut Kristen, "Tidak sampai kepada Bapa kecuali melalui aku", kata Yesus.
Pemahaman di atas begitu sangat umum dikalangan umat Muslim dan Kristiani. Keduanya bertentangan dan memiliki hak untuk membenarkan diri masing-masing. Seolah-olah manusia yang hidup di dunia harus dihadapkan pada dua pilihan menuju surga.
Dengan tiket Muhammad SAW ataukah dengan tiket Yesus. Kita disodorkan oleh kedua paradigma ini berupa tiket yang masing-masing diklaim asli agar bisa mengantarkan orang yang "membelinya" dengan Iman bisa mendapatkan surga. Sementara yang "membeli" tiket palsu akan merasakan panasnya api neraka. Dan tentu saja tidak ada kesempatan kedua.
Di dalam Al Qur'an, Muhammad adalah utusan terakhir Allah SWT dan Isa AS dalam hal ini disebut Yesus dalam umat Kristiani adalah termasuk utusan Allah. Sayangnya dalam Injil, perkembangan dan perubahan zaman membuat orang-orang yang mengatasnamakan Tuhan mengubah dan merevisi Injil sedemikian rupa sehingga Yesus kini disebut Tuhan.
Diantara kita yang masih hidup sekarang ini, tak seorangpun yang pernah bertemu dengan Muhammad SAW atau Yesus secara langsung. Dengan kata lain, segala bentuk informasi yang orang-orang zaman sekarang ketahui mengenai Muhammad SAW dan Yesus hanya melalui lisan dan tulisan.
Jadi untuk mempertimbangkan segala pilihan iman yang telah kita pegang, maka sebaiknya menilai kredibilitas agama adalah jalan yang paling baik.
Dan bersyukurlah bagi Anda pembaca yang seorang Muslim telah memilih Islam sebagai kunci menuju surga. Karena kesempurnaan di atas kesempuranaan wahyu yang nyata hanya ada pada Al Qur'an.
0 komentar:
Post a Comment