Sinopsis Film Regression


Awal Tahun 1980, gosip tentang kemunculan praktek ritual pemujaan setan di Amerika menjadi pembicaraan hangat. Ada yang tak percaya, tapi tidak sedikit pula yang percaya. Meski belum sepenuhnya terbukti, tapi kepanikan di tengah masyarakat mulai tersebar. Membuat sebagian penduduk sedikit resah.

Berdasarkan kisah nyata.

Seorang yang terduga melakukan praktek pemujaan setan bernama John (David Dencik) dipanggil kepolisian untuk mempertanyakan dugaan pelecehan terhadap anaknya sendiri Angela (David Dencik). Kasusnya ditangani oleh detektif Bruce Kenner (Ethan Hawke) dan dibantu oleh ahli psikologi bernama Prof. Kenneth Raines (David Thewlis).

Dari penyelidikan tersebut, John mengaku bahwa anaknya Angela telah diperkosa oleh familinya sendiri, yaitu George (Aaron Ashmore) yang juga seorang polisi di kesatuan tempat Kenner bekerja. Meski belum sepenuhnya terbukti, Kenner tak berhenti menyelidiki kasus tersebut. Pada saat yang sama, Kenner selalu dihantui oleh sekelompok pemuja setan yang menggangu tidurnya.

Sehingga pada suatu ketika, bukti kuat didapatinya ketika sebenarnya hal yang ia selidiki tak pernah terjadi. Dimana teori tentang adanya pemujaan setan memaksa orang-orang berkahayal tentang itu. Bukannya membuka ingatan orang-orang tentang praktek pemujaan setan yang tak pernah ada. Dan pada akhirnya, Kenner menemukan bahwa sebenarnya Angela bukanlah korban.

Kenner : "You have been playing us from the start, all right. Was it you?"

Seharusnya menarik

Seperti kebanyakan film misteri thriller, film ini diawali dengan cerita yang sedikit menjanjikan. Tapi hal berikutnya yang terjadi adalah seperti yang Anda ketahui. Ceritanya mengarah pada sesuatu yang tidak mendebarkan. Dan berakhir pula pada hal yang seolah menggantung. Ceritanya sederhana saja, akan tetapi membutuhkan konsentrasi penuh. Karena beberapa dialog terlewat sedikit saja, hampir pasti Anda akan kebingungan dibuatnya.

Ethan Hawke memberikan peran yang bagus karena ia seorang detektif. Sebaliknya yang menjadi persoalan adalah Emma Watson. Karakter yang diisinya seolah hanya menjadi cameo dan tidak terlalu fokus pada cerita. Padalah sebenarnya berpengaruh erat dalam cerita.

Sebenarnya film ini sudah memberi cerita yang lengkap seperti seharusnya, tapi karena cara menggarapnya yang kurang memadai sehingga ceritanya seakan berat untuk dicerna penonton. Akibatnya memunculkan plot yang sulit untu dimengerti dan terlalu berat untuk dipahami sampai bagian akhir.

Apa itu regression?

Berdasarkan wikipedia, regression (baca: regresi) adalah sebuah metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Karakter Kenner yang diperankan oleh Ethan Hawke sudah melakukan itu disepanjang film berlangusng. Memang karena ia seorang detektif.

Cerita yang penuh plothole dengan nuansa gelap tentu seperti menjanjikan sesuatu yang besar akan terjadi. Tapi yakin saja kalau tidak ada sesuatu yang mengejutkan akan terjadi. Kenapa? Karena Regression dikemas ke dalam cerita yang memutar otak dan dibalut dengan finishing yang menghasilkan tanda tanya besar. Isitlah lainnya ending yang menggantung.

Spoiler!

Saya ingin bilang bahwa dalam film ini sebenarnya karakter Angela itu bukanlah korban, melainkan tersangka. Tapi kata 'tersangka' yang dimaksud disini adalah bukan dalam artian sebenarnya. Dialah karakter yang membuat si detektif Kenner seperti bola ping-pong yang bolak-balik dari satu tempat ke tempat yang lainnya untuk sesuatu yang tidak nyata.

Pengakuan Angela hanya omong kosong alias bohong belaka yang memaksa orang-orang seperti Kenner percaya tentang pemujaan setan termasuk pelecehan terhadap dirinya. Jadi selagi ia membuat pengakuan palsu, polisi menyingkirkan semua keluarga Angela. Karena faktanya Angela membenci semua keluarganya. Intinya adalah si Angela ini adalah tokoh antagonis di film ini. Penjahat yang sebenarnya!

Jadi secara keseluruhan film ini hanya menceritakan sebuah kisah dengan mencoba memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi. Film seperti ini yang kadang buruk tapi kadang juga bercerita dengan baik. Saya juga tidak melihat ending yang jelas, itu tidak masalah meski saya berharap ending-nya adalah sesuatu yang mengejutkan. 5/10.




Plot Keywords: memory | minnesota | critically bashed | box office flop | false testimony
Taglines: Fear always finds its victim.
Genres: Crime | Drama | Mystery | Thriller
Country: Spain | Canada
Language: English
Release Date: 5 February 2016 (USA)
Also Known As: Korku Terapisi
Filming Locations: Toronto, Ontario, Canada
Production Co: Mod Producciones, First Generation Films, FilmNation Entertainment

5 komentar:

  1. Memang benar, endingnya terasa menggantung dan tidak jelas sekali
    Padahal berharap banyak dr seorg emma watson,

    ReplyDelete
  2. Film bagus. Bikin penontonnya meragukan berbagai hal. Jangan-jangan, semua ini hanya imajinasi massal..

    ReplyDelete
  3. Jadi intinya dia benci keluarganya gitu y? Satu2nya cara nyingkirin, bikin fitnah y? Tapi apa yg dia lakukan, gak slh jg krn keluarganya memang buat dia menderita, gitu kh? Haha...

    ReplyDelete
  4. Jadi intinya dia benci keluarganya gitu y? Satu2nya cara nyingkirin, bikin fitnah y? Tapi apa yg dia lakukan, gak slh jg krn keluarganya memang buat dia menderita, gitu kh? Haha...

    ReplyDelete